Oleh : Syafii Lubis
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, boarding school atau sekolah berasrama banyak sekali bermunculan di Indonesia. Sekolah semacam ini terutama di daerah-daerah yang dekat dengan kota-kota besar, bukan di daerah terpencil atau kota-kota besar. Tingkat pendidikan umumnya SMP dan SMA. Misalnya, di Sukabumi ada SMA Pesantren Unggul Al Bayan, di Semarang ada SMA Semesta, di Makasar ada SMP dan SMA Athirah, dan masih banyak lagi. Jarang sekali atau hampir tidak ada sekolah boarding untuk anak SD atau mahasiswa. Pertanyaannya, apakah sekolah boarding merupakan tren masa kini atau solusi pendidikan anak?
Tidak bisa kita mungkiri masa sekarang ini masalah anak didik semakin kompleks, terutama masalah pergaulan dan pengaruh negatif lingkungan, seperti narkoba, merokok, perkelahian, dan tindakan asusila yang lain. Apalagi di kota- kota besar. Anak-anak remaja lebih cenderung mengikuti pola hidup dan perilaku yang kurang positif di lingkungannya, misalnya gaya hidup mewah, pacaran, dan kebebasan yang kebablasan.
Ini menjadi kekhawatiran sebagian besar orang tua. Mereka sangat khawatir akan masa depan putra putrinya. Untuk itu, orang tua (terutama yang berpenghasilan lebih dari cukup) menitipkan pendidikan anaknya di boarding school. Ada beberapa keunggulan sekolah boarding dibandingkan sekolah konvensional. Di antaranya,
1. Anak didik akan terkontrol kesehariannya sehingga hampir tidak memungkinkan mereka terlibat tindakan atau pengaruh negatif di lingkungan masyarakat.
2. Kebutuhan belajar siswa akan terus , difasilitasi dan dilayani semaksimal mungkin. Hal ini karena siswa dekat dengan sumber belajar, baik guru, perpustakaan, internet, maupun lain-lain.
3. Siswa menjadi lebih mandiri karena jauh dari orang tua sehingga keperluan pribadi harus ditangani sendiri. Makan . sendiri, mencuci sendiri, belajar mandiri, dan mengatur waktu sendiri.
4. Orang tua tidak terlalu repot mengurusi atau memperhatikan putra putrinya dan tidak terlalu khawatir terhadap lingkungan yang kurang baik terhadap putra putrinya. Ini membuat pekerjaan orang tua juga tidak terganggu dan lebih produktif sesuai dengan bidang pekerjaannya.
5. Karena tinggal satu kompleks dengan sekolah, siswa tidak perlu merasakan capeknya menunggu angkutan kota atau berdesak-desakan di bus serta menghindari keterlambatan datang di kelas.
6. Siswa lebih sering berinteraksi dengan teman-temannya sehingga mudah untuk bekerja sama dan saling membantu jika ada kesulitan dalam belajar.
7. Penanaman nilai-nilai akhlak dan ibadah juga lebih intensif diberikan kepada siswa. Bagi anak-anak yang setelah selesai sekolah pulang ke rumah, nilai-nilai yang diberikan guru bisa terhapus tanpa bekas jika anak tersebut memiliki lingkungan yang kurang positif.
8. Koordinasi dan komunikasi antara gurudan guru, guru dan siswa, atau siswa dan siswa lebih efektif.
9. Pembinaan akademik siswa juga lebih optimal. Maka itu. banyak siswa dari boarding school yang menjuarai berbagai turnamen atau perlombaan, baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Tentu masih banyak lagi keunggulan sekolah boarding dibandingkan sekolah umum yang hanya buka pagi hingga siang atau sore hari. untuk itu, diharapkan pemerintah membuka satuan pendidikan yang bersifat boarding school untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan ataupun sosial kepada anak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar